Pemetaan Media Massa di Papua
Sejak Papua dianeksasi oleh NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dikenal PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat 1969) RI (Republik Indonesia) merupakan proses membungkam demokrasi: berkumpul, berorganisasi, berepresi, dan menyampaikan pendapat dimuka umum termasuk hak-hak politik bangsa Papua. Hal ini terbukti dengan niat Indonesia aneksasi bangsa Papua, karena kepentingan ekonomi-politik untuk menggerus SDA (Sumber Daya Alam) Papua yang berlimpah tersebut untuk menyokong penerimaan negara dari pertambangan SDA Papua, dari PT Freeport Indonesia, Perusahaan Minyak dan Gas BP LNG Tangguh Bintuni, Papua Barat dan masalah deforestasi hutan di Merauke, Papua dan masalah sosial, budaya, adat istihadat sampai pada disinformasi (pemberitaan) media yang terkesan bias pemerintah Jakarta.
Sehingga peristiwa-peristiwa yang terjadi di Papua, sejak aneksasi sampai saat ini, isu-isu berkaitan dengan Papua belum banyak diberitakan oleh media-media mainsterm yang berada di Jakarta (nasional) kalaupun ada pemberitaan lebih pada kegiatan-kegitan serimonial instituti dan lembaga tertentu yang pro pemerintah, bersumber pada pihak-pihak tertentu pula, dan tidak menutup kemungkinan banyak media-media siluman yang sengaja dibuatkan oleh lembaga dan oknum tertentu untuk memutar balikkan fakta kejadian-kejadian di daerah-daerah konflik seperti Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Pegunungan Bintang, Yahukimo, dan Maybrat sering sekali membuat publik tidak bisa menerima informasi faktual.
Sebab media-media mainstrem pemberitaan begitu cepat sehingga informasi sesuai dengan fakta lapangan terkadang luput dari pemberitaan media dan membuat publik susah untuk membedakan mana yang informasi sesuai fakta dan mana yang memutar balikan fakta sehingga apa yang dialami oleh OAP (Orang Asli Papua) tidak tercover dengan baik dalam pemberitan media di Papua maupun di Jakarta dan Internasional lebih mirisnya lagi belum lama ini di Sinakma, Kecamatan Napua, Kabupaten Jayawijaya-Wamena terjadi kejadian penembakan terhadap warga sipil tewas dan korban luka buntut dari termakan informasi hoax yang sengaja disebarkan luaskan sumber dan pemberitaan yang tidak jelas. Namun, tujuan yang ingin dicapai dari diskusi ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan topik pembicaraan yang akan kita diskusikan pada:
Tempat dan Waktu :Kontrakan Mahasiswa Mamberamo Tengah, Pukul: 16.00 WIB
Pemantik :Benfa, Jurnalis Media The Papuan Journal
Moderator :Abius
Tabuni
Beberapa tujuan yang akan dicapai dari diskusi Forum
Pelajar dan Mahasiswa Wilayah Adat Lapago DIY.
Meningkatkan
hubungan:
Diskusi dapat membantu mempererat hubungan antara
orang-orang dengan membangun pemahaman, rasa saling menghargai, dan kepercayaan
satu sama lain.
Meningkatkan
pengetahuan:
Diskusi dapat membantu orang-orang untuk memperluas
pengetahuan mereka tentang suatu topik atau masalah tertentu melalui pertukaran
informasi yang bermanfaat dan diskusi terbuka.
Mendapatkan
pemahaman yang lebih baik:
Diskusi dapat membantu orang-orang memahami sudut
pandang, keyakinan, atau pandangan yang berbeda-beda mengenai suatu topik atau
masalah.
Mengidentifikasi
solusi:
Diskusi dapat membantu orang-orang mencari dan
mengidentifikasi solusi yang tepat untuk suatu masalah atau situasi tertentu.
Mengambil
keputusan:
Diskusi dapat membantu orang-orang dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan mempertimbangkan perspektif yang berbeda-beda. Untuk mencapai tujuan diskusi yang jelas, kita dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Mempelajari
data dan fakta terkait:
Sebelum diskusi dimulai kita dapat mengumpulkan data
dan fakta terkait dengan pemberitaan media massa dan informasi di Papua,
termasuk tren dan pola pemberitaan, sumber informasi yang digunakan, isu-isu
yang diangkat, dan dampaknya terhadap masyarakat Papua.
Mengidentifikasi
tantangan dan masalah yang dihadapi:
Dalam diskusi, kita dapat membahas tantangan dan
masalah yang dihadapi dalam pemberitaan media massa dan informasi di Papua,
seperti bias media, keterbatasan akses informasi, dan peran media dalam konflik
Papua.
Mencari
solusi dan rekomendasi:
Berdasarkan analisis dan diskusi yang telah dilakukan,
kita dapat mencari solusi dan rekomendasi untuk memperbaiki situasi pemberitaan
media massa dan informasi di Papua, seperti meningkatkan pluralisme media,
meningkatkan akses informasi, dan melibatkan masyarakat Papua dalam proses
pemberitaan.
Merencanakan
tindakan selanjutnya:
Setelah diskusi selesai, kita dapat merencanakan
tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan solusi dan
rekomendasi yang telah dibahas dalam diskusi, seperti mengadakan pelatihan jurnalistik
bagi mahasiswa Papua atau membuat media alternatif di kalangan mahasiswa.
Dengan langkah-langkah di atas, saya berharap diskusi
kita dapat mencapai tujuan yang jelas dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi
Forum Pelajar dan Mahasiswa Lapago DIY Papua membangun industri media secara
keseluruhan dan khususnya Papua kedepan.
Yogyakarta, 22 Maret 2023
Koordinator Forum Pelajar dan Mahasiswa Lapago DIY