PEMBERITAHUAN UMUM ATAS KONFLIK HORIZONTAL DI WAMENA
_Oleh Admin Group WhatsApp Nduga Satu_
*Kepada Keluarga Besar Suku Nduga*
*Wamean, Kenyam, Jayapura, Timika, Nabire dan dimanapun*
Dengan Hormat,
Salam Damai Dalam Kasih Tuhan Kita Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat Kami
Sehubungan dengan pemberitahuan umum sebagaimana dimaksud, hendak kami sampaikan beberapa hal atas laporan kondisi lapangan kegiatannya dengan konflik horizontal antara Nduga Lany, Lani Nduga dari Lany Jaya.
_Tulisan ini untuk dan demi keamanan, kenyamanan, kedamaian dan perdamaian sehingga apabila dalam tulisan ini jika ada yang menyinggung perasaan semua pihak dapat kami sampaikan mohon maaf_
Pertama, Kami sadar dan paham bahwa WIM itu ombo werak, erengen werak, ombo ene koloso dan tidak bisa dibicarakan oleh orang lain apalagi Keputusan dalam hal apapun tentang wim. Oleh sebabnya apa yang kami sampaikan merupakan bagian dari catatan untuk mempertimbangkan segala hal kaitannya dengan Wim di Wamen antara Nduga Lani dan Lani Nduga dari Lany Jaya. Dengan demikian, jangan menganggap kami sampaikan ini sebagai suatu kesalahan sebab perdamaian hidup merupakan Solusi yang musti dipikirkan oleh DUGIRE.
Kedua, Bahwa berdasarkan Analisa dan laporan yang kami himpun dan kami memutuskan agar setiap anggota group yang berada di beberapa kota diantaranya
1. Di Kenyam kabupaten Nduga
2. Di Jayapura
3. Di Timika
4. Di Nabire
5. Di Wamena yang bukan di dalam medan perang (Ilekma)
Dilarang keras membangun narasi dalam bentuk tulisan, rekaman, video dalam group Nduga Satu. Hal seperti membangun narasi terkait dengan perang horizontal ini memicu persoalan baru dan tidak bisa mengikuti Keputusan dan arahan di lapangan. Hal seperti ini akan memunculkan suatu kebingungan dalam mengambil Keputusan oleh DUGIRE. Kami mendeteksi, yang membangun narasi tentang perang sini sana, bunuh sini sana, dan seterunya ternyata bukan bersumber dari lapangan terutama oleh DUGIRE dan keluarga korban tetapi mereka yang tinggal di pinggiran kota Wamena, yang tinggal di Kenyam, yang tinggal di Timika, yang tinggal di Jayapura bahkan yang tinggal di luar Papua.
Hal itu berhasil melahirkan konflik semakin rumit dan akan lebih lagi bila narasi provokatif itu terus menerus digaungkan. Dengan demikian, kami yang posisi bukan di Ilekma jangan ciptakan kekacauan dalam persoalan perang di Ilekma Wamena papua Pegunungan. Dugi wene, Wim wene kat angkat yosoluk pem ap korban tak unpusu irige, dugi erengan jik keyarok o nap tak..
Kedua, Bahwa berdasarkan fakta, masyarakat Nduga di Wamena adalah korban pengungsian akibat konflik bersenjata sejak 2018 hingga saat ini. Masyarakat kami yang pengungsi hari ini perang, rumah mereka yang dibangun dengan susah payah di bakar, tambah rumit lagi. Di bagian kota Wamena Masyarakat kami sedang bertumpuk ditengah-tengah keluarga kita dari Lani Jaya, mereka menahan diri dari lautan manusia lani lalu membangun narasi yang kemudian mereka juga akan menjadi sasaran empuk keluarga lani, ini logikanya bagaimana ? Mereka tidak bisa bergerak karena beberapa hal
1. Mereka adalah pengungsi
2. Mereka tinggal disitu dan tidak bisa evakuasi untuk taru lagi di ilekma. Mereka butuh hidup sehingga yang lain-lain bangun narasi dengan A-Z lebih baik stop dan tugas kita adalah berdoa, menyampaikan pesan perdamaian, membangun narasi yang buat semua orang sadar dst bukan kompor-kompor untuk prang, bunuh-membunuh dst
3. Keluarga yang bagian kota memohon Keputusan yang menggunakan Hikma yang Tuhan kasih oleh DUGIRE. Semua pemimpin sudah turun dan kami tunggu Keputusan terbaik dari DUGIRE dan KELUARGA KORBAN dalam wim ini
4. Dilarang keras membawah dendaman masing-masing yang ada kepada keluarga kita dari Lany Jaya untuk memanfaatkan momen ini lalu kompor sini kompor sana guna mengorbankan keluarga kami di Ilekma
Keempat, Kami belum mendengar Keputusan DUGIRE karena masih banyak pengaruh dari luar dengan segala keegoan kita. WIM WENE ME, mulai mala mini dan seterusnya kita dengar dari DUGIRE di lapangan. DUGI WENE ME, ap mea enet den kulurak nowe nowosi rak.
Kelima, Ingat bahwa Masyarakat lani dari Lany jaya menguasai kota Wamena dari ujung sampai ke ujung misi sana, dan keluarga kami sedikit titip di kota dan hanya di ILEKMA, WOKEN.. jika narasi perang, bunuh dll itu terus digaungkan, rakyat kita yang di kota habis dan kami tak bisa bua tapa-apa.
Nduga Nap e ap enasumot yu min insili jitnak me lak tak nenpet o nak luk jitnak wene Mbat lio. Jadi semua keluargaku yang diluar dari ilekma jangan banguan narasi provokatif. Kami ikuti informasi resmi dari lapangan dan tugas kita berdoa dan gunakan hikma untuk mendorong perdamaian.
Demikian sedikit catatan yang dapat kami sampaikan berdasarkan informasi dan perkembangan di lapangan.
Mohon maaf bila salah dan Tuhan Yesus memberkati muju perdamaian yang bersumber dari Tuhan Saja.
Admint Group
*Nduga Satu*