Pengaruh Buruk TNI Di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya - Explore Kwaya
Selamat Datang di Blog Explore Kwaya

Monday, March 20, 2023

Pengaruh Buruk TNI Di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya

Ilustrasi Gambar dari infopublik.id, TNI di Desa Magalome, Kecamatan Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pengunungan
 Oleh. Munggur

Tulisan ini pernah dimuat di blog pribadinya dan diunggah kembali di sini atas ijin penulis


Tulisan ini dijelaskan mengenai dampak buruk kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Balingga Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan. 


Distrik Balingga terletak di wilayah administrasi Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan. Kabupaten Lanny Jaya berdiri pada tanggal 04 Januari 2008, menurut Badan Pusat Statistika, 2013 kabupaten ini memiliki luas wilayah keseluruhan 6.448 km2. Lanny Jaya terletak di wilayah pegunungan Cartenz. Distrik ini memiliki 10 Kampung, yaitu : Balingga, Balime, Towewak,  Yumaneri, Tima, Iyalo, Timonikime,  Dewaka, Binom Langen, Gume. letaknya di wilayah pegunungan sehingga ditemukan banyak mata air, udaranya dingin, curah hujan dalam sehari, tanahnya berwarna merah biasanya ditanami pertanian seperti kopi, kedelai, kacang, jagung, tebu, sayur mayur diantaranya kol, labu siam, dan daun ubi jalar. Pada umumnya masyarakat memelihara peternakan diantaranya; babi, kelinci, dan perikanan air tawar. 


Pada umumnya, masyarakat di distrik Balingga ialah masyarakat adat dari suku lanny. Mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah bertani. Aktivitas keseharian setiap pukul 05.00 - 06.00 waktu Papua (WP)  ialah membakar ubi jalar dari kebun untuk sarapan pagi. Bahan bakarnya berasal dari kayu bakar yang sudah kering, diperoleh dari hutan. setelah sarapan, kaum laki-laki bekerja membuat pagar, berkebun, dan mencari kayu bakar. Kaum perempuan menanam bibit pertanian. Sekitar pukul 17.00 WP masyarakat kembali ke rumah, Honai.


Honai adalah rumah adat tradisional suku lanny, atapnya berbentuk setengah lingkaran, dindingnya berbentuk bulat mengikuti konstruksi atap. Atap honai terbuat dari alang-alang yang dikeringkan, dinding terbuat dari jenis kayu yang dikenal dengan nama kasuari, alas honai ditutupi dengan jenis alang-alang, dalam bahasa daerah yang dikenal Yanengga. Pada umumnya di dalam Honai memiliki dua lantai, penataan lantai satu terdapat tungku, dan kayu bakar, sedangkan lantai dua untuk tidur, terdapat tangga kayu penghubung lantai satu dan lantai dua.


Ada tiga jenis honai yaitu;  laki-laki, perempuan, dan kandang ternak. ‘Honai laki-laki’ (Kunume dalam bahasa lanny)  ditempati oleh laki-laki usia minimal 5 tahun hingga usia paruh baya, disana menjadi tempat diskusi untuk pekerjaan laki-laki serta menyelesaikan masalah di komunitas. ‘Honai perempuan’ (Kumi inawi dalam bahasa lanny) ditempati oleh perempuan dan bayi serta balita tanpa memandang jenis kelamin, menjadi tempat diskusi untuk pekerjaan perempuan. ‘Honai kandang’ ternak digunakan untuk ternak babi. Awalnya sebelum ada pemerintahan Indonesia pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki ialah setara, berasal dari kesepakatan kolektif suku. 


Dampak pembangunan pos militer, mengubah kebudayaan masyarakat? 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun pos pertama pada tahun 2018, bertempat di kampung Popome, distrik Mokoni.  Jarak tempuh Popome menuju ke distrik Balingga sekitar tiga kilo meter (Km). Pos TNI kedua terletak di kampung Balingga, wilayah administrasi distrik Balingga. Bangunan yang digunakan sebagai pos ialah Kantor distrik dan rumah staf distrik.  Pos TNI yang ketiga berlokasi di kampung Binom Langgen, sebelah utara distrik Balingga. Jarak tempuh sekitar setengah kilo dari   Popome. Pos keempat bertempat di Kampung Tima bagian barat sekitar 2 kilo dari kampung Balingga, distrik Balingga.


Pos militer di kampung Balingga dan Tima,  hampir setiap hari memberikan sarapan pagi yaitu: nasi goreng dan minuman teh/kopi untuk masyarakat setempat. Hal ini menimbulkan masalah di dalam masyarakat. TNI menciptakan ketergantungan bahan makanan seperti gula, beras, kopi, garam, kecap, mie, dan sebagainya. Perlahan masyarakat   meninggalkan kebiasaan hidup bertani. Sebelum ada TNI masyarakat memiliki  kemandirian bahan pokok makanan seperti: kedelai, kacang, jagung, tebu, sayur mayur diantaranya kol, labu siam, dan daun ubi jalar. Terjadi perubahan kebudayaan di dua kampung ini. Separu masyarakat yang tergantung pada makan dari pos TNI, akan mangkal di pos pada pukul 08.00-09.00 WP untuk memperoleh sarapan. Kondisi ini mengganggu aktivitas berkebun yang seharusnya dilakukan sejak 05.00-06.00. kini, 2023 kondisinya semakin parah, sebagian masyarakat tersebut mulai meninggalkan tanah untuk berkebun. Pola ini merupakan cara militer untuk penaklukan sosial masyarakat setempat. 


Penaklukan sosial dilakukan melalui pembukaan lahan bisnis togel online. Masyarakat mengalami ketergantungan terhadap bisnis ini, karena dengan mudah memperoleh uang meskipun uang yang dikeluarkan tidak sedikit. Kebanyakan  kaum lelaki (bapa-bapa/pemuda) yang terjebak di dalamnya. Bisnis ini beriringan dengan transmigran yang semakin banyak. Pola ini menciptakan ketergantungan masyarakat tergantung uang.  


TNI dengan sengaja  memasang perangkat WiFi bertempat di Pos kampung Balingga dan Tima. Mereka tanpa malu mengizinkan pemuda/i, bapa-bapa untuk mengaksesnya. Tujuan lainya agar data elektronik masyarakat bisa di akses oleh TNI dan bisnis togel online tetap stabil. Kadang kalah TNI memberikan pangkas rambut gratis kepada masyarakat, tujuannya dengan mudah mengenali masyarakat yang rutin ke tempat mereka. Hal ini mengikis kebudayaan masyarakat yang biasanya memelihara rambut.


Pola penaklukan sosial lainya ialah pembangunan pasar di kampung Tima lalu diberi nama merah putih. Pasar ini ditujukan untuk mama-mama penjual hasil tani. Penamaan merah putih adalah cara simbolik klaim wilayah pada sektor ekonomi. Bisa dibayangkan setiap hari mama-mama berjualan namun hasilnya sering digunakan untuk togel online. Praktik ini merupakan bisnis terselubung untuk mematikan perekonomian masyarakat. Beberapa masalah diatas belum mencakup kekerasan seksual terhadap dengan modus berpacaran, bisnis minuman keras dan prostitusi yang masih ditelusuri. 


Catatan Kritis
Catatan kritis saya, kehadiran TNI membawa dampak buruk terhadap kebudayaan  masyarakat adat dan generasi penerus Balingga. Dampak adanya TNI, membuat aktivitas keseharian masyarakat sangat traumatis. Maka, pemerintah Lanny Jaya lebih khususnya Balingga, dimana peranan pemerintah sebagai anggota legislatif dan eksekutif harus segera mengkondusifkan operasi militer, karena TNI bukan menjaga keamanan tetapi mencari lawan. 


Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada salah kata dalam penulisan saya, yang tidak menyenangkan hati. Sekian dan terimakasih waa…waa…waa.