Belajar dari Pengalaman Vietnam
Belajar dari Pengalaman Vietnam
VIETNAM DAN PAPUA BARAT
Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman
Pada 11 Mei 2024, saya menulis satu tulisan pendek dengan topik: MENGAPA MILITER AMERIKA SERIKAT KALAH PERANG DAN ANGKAT KAKI DENGAN KEPALA TERTUNDUK DARI VIETNAM?
Sekarang, saya mau tulis dengan topik:
Belajar dari Pengalaman Vietnam:
VIETNAM DAN PAPUA BARAT.
Rakyat dan bangsa Papua Barat sebaiknya berguru dengan pengalaman perang Vietnam dan Amerika Serikat. Amerika Serikat angkat kaki dari Vietnam karena peran Mass media.
Media massa dan Media sosial saat ini tersedia dan sangat mendukung untuk menulis dan mendata tentang fakta-fakta kejahatan Negara terhadap rakyat dan bangsa Papua Barat dari 19 Desember 1961 sampai sekarang dan sebarkan melaui WA, Face Book, internet, buku, artikel dan saluran lainnya.
Yang menjadi kekuatan dan senjata paling ampuh ialah data, fakta, bukti yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan pelan tapi dengan pasti, kita mendidik seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda Indonesia.
Media massa mengambil peran sangat penting dan fundamental untuk mendidik seluruh rakyat Indonesia untuk mengetahui seluruh persoalan di Tanah Papua Barat.
Saya sangat berterima kasih kepada sahabat saya, PM yang memberikan motivasi dan dukungan moril yang berkaitan dengan karya-karya saya selama 24 tahun sejak tahun 2000, yaitu: menulis buku dan artikel.
Komentar sahabat saya pak PM, saya kutib sebagai berikut:
"Sejarah Papua dan keadaan Papua yang sebenarnya hanya bisa dapat dari tulisan-tulisan Tuan Gembala Socrates.
Sulit didapat dari narasi-narasi para petinggi kolonial Indonesia.
Narasi-narasi ysng dibangun oleh petinggi kolonial Indonesia di Jakarta tersebar luas dan selalu mengaburkan cerita yang sebenarnya tentang Papua.
Hampir tidak ada narasi yang mengkritisi narasi Jakarta tentang Papua.
Tidak ada Mass media yang bisa bangun narasi tentang apa yang sesungguhnya terjadi d Papua.
Tulisan-tulisan Tuan Gembala Socrates membuka kesadaran bangsa Indonesia tentang keadaan Papua yang sebenarnya.
Tulisan-tulisan Tuan Gembala, menolong bangsa ini agar lebih obyektif melihat sejarah Papua dan buka kesadaran tentang apa yg sebetulnya terjadi ???
Memang sakit bagi orang yang termakan narasi-narasi miring yang dibuat Jakarta dalam membaca tulisan-tulisan tuan gembala.
Tapi bagi mereka yang punya nurani dan sadar akan jati dirinya dapat mengamini tulisan Tuan Gembala.
Penting buat generasi muda untuk membacanya untuk mendapat pencerahan tentang jati dirinya. Who am I ???
John McCain bersama Mark Salter dalam buku: Karakter-Karakter yang Mengubah Dunia mengabadikan 34 Kisah Orang-orang Berkarakter Mulia yang patut diteladani. Salah satu dari 43 tokoh mulia ini ialah Mahadma Gandhi.
John McCain bersama Mark Salter mengabadikan tentang nilai-nilai luhur yang diperjuangkan Gandhi sebagai berikut.
"....kebenaran yang menurut keyakinannya ada Tuhan di dalamnya. Ia tak membenci musuhnya. Ia berusaha mengubah mereka. Ia melihat kebaikan dalam diri mereka, meski kita mungkin hanya bisa melihat sedikit---dan berniat jadi contoh anti kekerasan serta persaudaraan dengan semua manusia untuk membangkitkan nurani moral penindasnya." (2009, hal.18).
Dari proses pendidikan dengan data dan fakta , ada kesadaran terbangun dari seluruh rakyat Amerika Serikat. Dari kesadaran rakyat Amerika Serikat yang dibangkitkan ini, pemerintah dan pasukan tentara Amerika ditekan mundur dari Vietnam. Akhirnya tentara Amerika Serikat keluar dari Vietnam pada 1973.
Apakah metode efektif dan efisien ini boleh dipakai oleh rakyat dan bangsa Papua Barat untuk mendidik dan mengajarkan seluruh rakyat Indonesia dengan fakta dan data tentang krisis dan tragedi kemanusiaan, ketidakadilan, kolonialisme, kapitalisme, rasisme, diskriminasi, marginalisasi, genocide, mutilasi, pelanggaran HAM berat, dominasi, politik adu-domba/pecah belah berkepanjangan yang berlamgsung selama 63 tahun sejak 19 Desember 1961 sampai sekarang ini?
Latar belakang Amerika Serikat angkat kaki dari Vietnam.
Pasukan Amerika Serikat intervensi Vietnam pada April 1969 yang menghadirkan 543.000 personil pasukannya.
Pada 1973 Amerika Serikat menghadirkan orang-orang Amerika 3, 1 juta jiwa di Vietnam.
Amerika Serikat kehilangan 578 kendaraan udara tak berawak (UAV) (554 di Vietnam dan 24 di Tiongkok).
Ada sekitar 11.846 helikopter AS yang bertugas dalam Perang Vietnam. Catatan AS menunjukkan 5.607 helikopter hilang.
Secara total, militer Amerika Serikat kehilangan hampir 10.000 pesawat, helikopter, dan UAV di Vietnam (3.744 pesawat, 5.607 helikopter dan 578 UAV.
Republik Vietnam kehilangan 1.018 pesawat dan helikopter dari Januari 1964 hingga September 1973. Dan 877 pesawat Republik Vietnam ditangkap pada akhir perang (1975) dari 2.750 pesawat dan helikopter yang diterima Vietnam Selatan, hanya sekitar 308 selamat (240 terbang ke Thailand atau kapal perang AS dan 68 kembali ke Amerika Serikat.
Amerika Serikat bersama sekutunya (Republik Vietnam, Korea Selatan, Australia, Thailand, Selandia Baru), kehilangan sekitar 12.500 pesawat, helikopter, dan UAV.
Vietnam Utara kehilangan 150 – 170 pesawat dan helikopter.
Tentara Amerika Serikat meninggalkan Vietnam pada tahun 1973. Akhirnya Vietnam menjadi negara komunis .
********
Kembali kepada topik tulisan ini.
MENGAPA militer Amerika Serikat angkat kaki dari Vietnam dengan kepala tertunduk atau kalah perang?
Jawabannya:
Media massa, wartawan, pekerja kemanusiaan dan orang-orang yang peduli kemanusiaan dan berhati mulia yang mencintai keadilan, kesamaan derajat dan kedamaian berperan aktif mendidik dan menyadarakan rakyat Amerika Serikat dengan fakta, data, informasi yang benar, akurat dan obyektif tentang:
(1) Perilaku kekejaman militer Amerika Serikat di Vietnam;
(2) Penderitaan dan korban rakyat Vietnam.
(3) Korban militer Amerika dan militer Vietnam di Vietnam;
(4) Kerugian material.
Dari proses pendidikan dengan data dan fakta ini, ada kesadaran terbangun dari seluruh rakyat Amerika Serikat. Dari kesadaran rakyat Amerika Serikat yang dibangkitkan ini, pemerintah dan pasukan tentara Amerika ditekan mundur dari Vietnam. Akhirnya tentara Amerika Serikat keluar dari Vietnam.
Apakah metode efektif dan efisien ini boleh dipakai oleh rakyat dan bangsa Papua Barat untuk mendidik dan mengajarkan seluruh rakyat Indonesia dengan fakta dan data tentang krisis dan tragedi kemanusiaan, ketidakadilan, kolonialisme, kapitalisme, rasisme, diskriminasi, marginalisasi, genocide, mutilasi, pelanggaran HAM berat, dominasi, politik adu-domba/pecah belah berkepanjangan yang berlamgsung selama 63 tahun sejak 19 Desember 1961 sampai sekarang ini?
Kita harus dengan konsisten dan terus menerus kampanyekan 4 akar persoalan yang dirumuskan LIPI, supaya semua rakyat Indonesia dapat mengetahuinya.
Tidak ada yang tersembunyi di Papua Barat, seluruh nya telah dirumuskan empat akar persoalan Papua sudah berhasil ditemukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang tertuang dalam buku Papua Road Map: Negociating the Past, Improving the Present and Securing the Future (2008).
Empat akar persoalan sebagai berikut:
1) Sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia;
(2) Kekerasan Negara dan pelanggaran berat HAM sejak 1965 yang belum ada penyelesaian;
(3) Diskriminasi dan marjinalisasi orang asli Papua di Tanah sendiri;
(4) Kegagalan pembangunan meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Papua.
Doa dan harapan saya supaya tulisan kecil ini menjadi berkat bagi para pembaca.
Terima kasih. Selamat membaca. Doa
Ita Wakhu Purom, 11 Mei 2024
Penulis:
1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua
(WPCC).
3. Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC).
4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
__________
Kontak: 08124888458//081288887882