Diskusi Seri 01 Forum Lapago Jogja Membahas Dinamika Riil Di Wilayah Adat Lapago
Mahasiswa Forum Lapago Jogja Duduk Menunggu Diskusi Dimulai di Asrama Mahasiswa Jayawijaya, Wamena, Belakang Polsek Depok Timur, Sleman, Yogyakarta, Senin, (5/1/23). (Foto Koordinator Lapago) |
Pada saat mahasiswa Lapago melakukan pembacaan situasi dan mengemukakan masalah-masalah yang ada di setiap kabupaten kota. Masing-masing kabupaten kota memiliki permasalahan tersendiri dan belum juga ditangani oleh semua pihak yang berkepentingan termasuk mahasiswa. Di beberapa kabupaten di wilayah adat Lapago masih memiliki masalah-masalah lama yang masih menyelimuti perjalanan panjang daerah-daerah di wilayat Adat Lapago seperti di Kabupaten Puncak Jaya distrik masih terdapat masalah pemberdayaan masyarakat lokal, pendidikan di beberapa distrik, konflik perang suku akibat politik praktis (pilkada bupati).
Di Kabupaten Puncak Papua banyak masyarakat puncak yang sampai saat ini mengungsi ke daerah-daerah lain di Papua belum kembali ke Puncak termasuk roda pemerintahan, sehingga semua bidang pilar pembangunan tidak berjalan sesuai harapan seperti bidang pendidikan belum berjalan baik di kabupaten dan di kecamatan-kecamatan keamanan belum kondusif di akibatkan oleh konflik antara TPNPB-OPM versus TNI POLRI, Pemerintahan Puncak Papua dinas-dinas yang pelayanan publiknya harus beroperasi pindah ke kabupaten Mimika
Di Kabupaten Nduga sejak kejadian penembakan karyawan PT Istaka Karya oleh TPNPB KODAP III Ndugama di beberapa distrik seperti Yigi, Mbuwa dan Mugi masyarak yang mengungsi sebagian besar belum kembali karena masih mengungsi di beberapa daerah tetangga namun; di sebagian distrik jauh dari ibu kota kabupaten pendidikan belum berjalan dengan baik karena tenaga pengajar tidak ada di lapangan
Sedangkan di Kabupaten Lanni Jaya roda pemerintahan berjalan normal pendidikan di tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah atas (SMA) Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) berjalan di beberpa kecamatan yang berdekatan dengan ibu kota kabupaten Lanni Jaya pelayanan kesehatan berjalan namun kecamatan-kecamatan yang jauh dari ibu kota seperti Kwiyawagi dan balingga tidak berjalan selancar seperti di kecamatan Lainnya disebabkan oleh akses ke wilayah tersebut jauh dari ibu kota dan stigma negatif terhadap daerah-daerah dianggap daerah-daerah basis TPNPB-OPM sehingga tenaga pengajar dan tenaga kesehatan orang luar Papua sukar untuk pergi bertugas.