Tentara Nasional Indonesia Membangun Habit Buruk Terhadap Masyarakat Sinak - Explore Kwaya
Selamat Datang di Blog Explore Kwaya

Friday, April 5, 2024

Tentara Nasional Indonesia Membangun Habit Buruk Terhadap Masyarakat Sinak



Distrik Sinak terletak di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Distrik Sinak memiliki sepuluh kampung yakni: Kampung Gigobak I, Gigobak II, Gingga Baru, Gulabut, Kalibuk, Kalemame, Kolaribanak, Mogolu, Pasir Putih, Tenonggame dan Yauria. Distrik Sinak berbatasan langsung dengan Distrik Sinak Barat, Magebukme dan Yugumuak. Sinak merujuk pada nama daerah dari kepala air kali Sinak sampai muara Sinak dan salah satu distrik tertua di Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua Tengah. Masyarakat yang mendiami wilayah Sinak dari kepala air sampai muara terdiri dari Suku Lani, Nduga, Lem dan Wano dengan berbeda-beda bahasa lokal yang ditutur.


Keseharian masyarakat Sinak masyoritas kaum laki-laki bekerja kebun, membuat pagar, menanam keladi, menanam kelapa hutan, berburu dan mencari kayu bakar sebagai pekerjaan. Sedangkan kesibukan keseharian kaum wanita adalah mencari makanan di kebun sembari membersihkan tanaman, memetik sayur-mayur, menggali ubi, membuat noken, memasak, mengurus rumah memberikan makanan ternak dan masih banyak lainnya.


Sementara para anak-anak kecil, remaja sampai pemuda membantu orang tua, komunitas, bekerja sesuai dengan gender, para laki-laki dididik sejak dini untuk melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria begitu pula dengan anak perempuan. Pola pendidikan ini dari turun-temurun terus dipraktekan dengan hidup rukun dan damai tidak memikirkan untuk melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Kehidupan pun normal-normal saja menghidupi keluarga, komunitas, suku, kampung, gereja sampai satu wilayah tidak ada perselisihan semua terlihat baik dan teratur.


Namun kehadiran TNI di seluruh wilayah Papua menjadi perhatian tersendiri tidak terkecuali di Distrik Sinak, banyak pula TNI organik di Sinak yang melakukan aktivitas selain tugas pokok TNI. Di Sinak ada pemandangan tersendiri di samping Koramil 1714-05 (Komando Rayon Militer) Sinak ada warung kecil setiap saat masyarakat tidak pernah sepi berkumpul di situ karena mereka melakukan kegiatan perjudian jenis dadu. Mirisnya kegiatan ini dilakukan di dekat kantor Koramil Sinak.

 

TNI Koramil 1714-05 adalah tentara organik yang bertugas di distrik Sinak, Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua Tengah, dalam mengemban tugas TNI tentu dilengkapi dengan pengetahuan yang mumpuni mengenai tupoksi TNI di tempat tugas karena hal itu, TNI berada di Sinak, tidak perlu saya sebut tugas pokok TNI, Karena mereka lebih paham yang seharusnya mereka kerjakan.


Namun sayangnya di Sinak, di halaman Koramil Sinak ada pemandangan unik saya temukan pemandangan baru beberapa tahun terakhir ini ada, anehnya lokasinya tepat samping dengan kantor Koramil Sinak ada warung kecil di sana lah para kaum pria dan wanita masyarakat Sinak berkumpul untuk bermain judi jenis Dadu yang diduga dipimpin langsung oleh Dandramil Sinak.


Kelapa Distrik Sinak dan pihak gereja sudah pernah melarang untuk bermain namun Dandramil dan rombongan masih menyelenggarakan kegiatan ini.


Penaklukan ini secara langsung menghasilkan uang, tanpa disadari kegiatan seperti ini sengaja diadakan untuk menciptakan kecanduan masyarakat untuk selalu bermain judi, mengalihkan pokus masyarakat kepada kegiatan yang membunuh dan mematikan aktivitas produktif, menciptakan sistem ketergantungan kepada uang, mengubah karakter dan pola pikir atau mengkontruksi karakter baru, menjadikan orang Sinak pemalas kerja, menghancurkan moral orang Sinak, menjadi penghasil rejeki haram.

 

Tujuannya dengan terciptanya karakter baru ini masyarakat tidak lagi berkebun, mengurus rumah tangga dengan baik, melakukan aktivitas seperti biasanya tidak bisa lagi berpikir untuk bekerja keras menghidupi, keluarga, lingkungan dan masyarakat umum.


Munkin bedah ceritanya bila hidup di rantauan orang-orang yang bermain judi seperti di Sinak ini bisa jadi karena tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki lahan untuk dicangkul namun ini di Sinak mayoritas pemain dadunya orang asli Papua memiliki lahan untuk berkebun, memiliki kesibukan keseharian.

 

Harapan dari tulisan ini rakyat Papua di Sinak kembali kepada kesibukan dulu, berkebun, berburu, berdosialisasi dan melakukan hal-hal yang membangun karakter kemandirian, kembali seperti cara hidup normal sediakala.