Nasibku Terkatung-Katung Di Negeri Sendiri ! - Explore Kwaya
Selamat Datang di Blog Explore Kwaya

Friday, September 8, 2023

Nasibku Terkatung-Katung Di Negeri Sendiri !




Nasibku Terkatung-Katung Di Negeri Sendiri !


Hallo kalian semua perkenalkan

Nama Saya Pengungsi, saya anak pertama dari empat bersaudara, saya berasal dari salah satu kampung di Ndugama bernama Nir-Kui.


Saya bersama keluarga mengevakuasi diri mengungsi dari kampung halaman ke kampung lain yang letaknya diapit oleh tiga kabupaten yakni: Nduga, Lanny Jaya dan Puncak Papua namanya belakangan ini ramai diwartakan oleh media massa pasca pencarian  seorang capten Pilot Pesawat Susi Air bernama Philip Mark Martens berkebangsaan New Zealand.


Oleh sayap militer Organisasi Papua Merdeka [OPM] bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua  Barat [TPNPB] Komando Pertahanan Daerah [KODAP] III Ndugama, Derakma, pada 7 Februari 2023 hingga kini September 2023, 8 bulan.


Sejak kejadian itu, kami sekeluarga mengungsi dari kampung halaman kami Nir-Kui ke Kwiyawagi karena pendropan dan penyisiran Militer Indonesia mencari pilot yang ditawan TPNPB KODAP III Ndugama, Derakma itu.


Kami pun kini bermukim dan menetap di Kwiyawagi, hasil kebun pertama kami kerja siap dipanen, namun, jerih payah itu sirna, mata pun bersaksi, seketika embun salju menghujani lembah kepala air sungai Balim, kini gagal panen, kerena bencana alam, hujan embun salju, fenomena alam yang lazim terjadi di wilayah ini-Kwiyawagi, orang Kwiyawagi, suku Lani menyebutnya "Aorak Kani" sebutan bahasa Lani "Aorak" artinya "Tuan Tanah" sedangkan "Kani" artinya api yang dapat membakar, sehingga warga Kwiyawagi memaknainya sebagai fenomena alam yang terjadi dan dilakukan oleh


"Tuan tanah pemilik lembah Kwiyawagi yang marah sehingga membakar wilayah Kwiyawagi" cerita rakyat seperti itu.


Kami pun ikut terkena musibah alam meresahkan ini. Kondisi kami pun terkatung-katung di atas tanah kami sendiri, pemulihan kembali kekeringan umbi- umbian tanaman kami alam dengan caranya sendiri membutuhkan waktu hingga mimpi buruk pun kembali terjadi menimpa kami, Tamu tak diundang pun kembali berdatangan di sini di Kwiyawagi tempat di mana kami hidup dengan kondisi terpuruk.


Kedatangan mereka mengingatkan kami pada masa-masa kelam waktu itu operasi militer Indonesia di Mapenduma 1996 dan Yigi, Mbua dan sekitarnya pada 2018, kami meninggalkan rumah harta-benda dan pergulatan hidup kami di tanah Ndugama.


Kini, kami merasa terus-menerus dihantui oleh sosok wujud yang kami tak pernah mengenal  dan mendengar keberadaannya dalam tutur lisan leluhur kami sejak moyang kami menetap di atas tanah Ndugama.


Sosok menakutkan itu memunculkan wajah  tepat pada 3 Maret 2023 di tempat pengungsian kami di Kwiyawagi dan melakukan kegiatan pengeledahan rumah, intimidasi, Interogasi, memukul, menjarah barang serta menangkap terhadap 3 warga sipil pengungsi yang berasal dari Ndugama bernama: Taginus Nirigi, Owanus Gwijangge dan Nanus Gwijangge